Pertanyaan tentang permukaan Jupiter telah lama membingungkan para pengamat langit. Berbeda dengan Bumi yang memiliki permukaan padat yang jelas, Jupiter sebenarnya tidak memiliki permukaan dalam arti konvensional. Planet gas raksasa ini adalah bola gas hidrogen dan helium yang sangat besar dengan struktur internal yang unik.

Apa yang kita lihat sebagai “permukaan” Jupiter sebenarnya adalah lapisan atas atmosfernya yang sangat tebal. Pita-pita warna dan Bintik Merah Besar yang terkenal itu adalah formasi awan di atmosfer planet, bukan fitur permukaan seperti yang kita kenal di Bumi.

Saat kita bergerak ke dalam Jupiter, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan “planet”. Sebaliknya, gas menjadi semakin padat seiring bertambahnya kedalaman karena tekanan yang luar biasa. Para ilmuwan memperkirakan bahwa pada kedalaman tertentu, hidrogen bahkan berubah menjadi logam cair karena tekanan ekstrem.

Di pusat Jupiter, mungkin terdapat inti padat berukuran sekitar Bumi yang terdiri dari logam dan batuan. Namun, ini masih menjadi subjek penelitian karena sulitnya mengamati bagian dalam planet gas raksasa ini.

Hal ini sangat berbeda dengan Bumi yang memiliki struktur berlapis yang jelas – kerak, mantel, dan inti. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi dan proses pembentukan yang berbeda. Jupiter terbentuk dengan menangkap gas hidrogen dan helium dalam jumlah besar dari nebula matahari awal, sementara Bumi terbentuk terutama dari material berbatu.

Pemahaman tentang struktur Jupiter ini penting dalam studi planet-planet ekstrasurya, mengingat banyak planet gas raksasa yang ditemukan di sistem bintang lain memiliki karakteristik serupa.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *