Amerika Serikat sedang mengejar wilayah yang kaya akan mineral, dan dunia harus waspada.

February 22, 2025 By earthnowadmin

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent—yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan rezim Donald Trump yang saat ini tengah memimpin Negeri Paman Sam—mungkin membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terkejut.

Sebenarnya, tawaran yang diajukan Bessent kepada Zelenskyy di Kiev pada 12 Februari lalu adalah agar Ukraina dapat memberikan akses tak terbatas kepada sumber mineral Amerika Serikat, termasuk sumber mineral langka yang kaya.

Selain itu, laporan media The Economist melaporkan bahwa Zelenskyy hanya diberi waktu satu jam untuk mempertimbangkan kesepakatan yang disebut sebagai imbalan atas bantuan militer yang telah dikirim untuk pasukan Ukraina. Laporan tersebut mengutip sumber yang mengetahui perundingan tersebut.

Zelenskyy dengan cepat menolak proposal tersebut. Menurut media BBC, dia menyatakan bahwa dia “tidak bisa menjual negara saya”. Gedung Putih juga disebut “sangat frustrasi” dengan penolakan itu, dan banyak komentar Zelenskyy yang disebut sebagai hinaan “yang tidak dapat diterima” kepada Trump.

Trump telah menyatakan bahwa Washington mengharapkan Ukraina untuk memberikan akses ke mineral langka sebagai imbalan atas bantuan finansial dan militer yang telah diberikan negara tersebut.

 

Mike Waltz, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan kesempatan bersejarah untuk memberikan jaminan keamanan yang “berkelanjutan” dan “terbaik” kepada Ukraina, menurut BBC.

Menurut seorang mantan pejabat senior Ukraina yang anonim yang dikutip Euronews, ketidakmampuan Presiden Zelenskyy untuk menandatangani kesepakatan tersebut adalah wajar.

Karena tawaran AS melibatkan pemaksaan ekonomi dan ketidaksetaraan dalam pertukaran, dan akses tak terbatas ke sumber daya alam negara lain sebagai “jaminan keamanan” adalah eksploitatif, wajar saja jika pejabat Ukraina menganggapnya sebagai perjanjian kolonial.

Mengapa hal ini terjadi? Ini karena mineral, terutama mineral langka, memiliki nilai yang sangat tinggi dan bertahan lama, sedangkan jaminan keamanan adalah subjektif dan dapat ditarik kembali oleh pemberi jaminan dengan berbagai alasan.

Dalam sejarah, banyak kesepakatan eksploitatif telah terjadi. Ini mulai dari konsesi kolonial, di mana kerajaan-kerajaan Eropa mendapatkan sumber daya dari koloni-koloni dengan imbalan “stabilitas”, hingga berbagai kesepakatan selama Perang Dingin, di mana beberapa negara adidaya memberikan dukungan kepada diktator di berbagai negara dunia ketiga dengan imbalan akses ke sumber daya mereka.

 

Cadangan mineral yang signifikan

Ukraina memiliki hak untuk mengendalikan sumber daya alamnya karena negara itu adalah negara berdaulat. Selain itu, negara itu memiliki berbagai cadangan mineral yang sangat besar yang dapat digunakan dalam sektor kedirgantaraan, pertahanan, dan nuklir.

Donald Trump sedang mengejar Greenland, selain Ukraina. Greenland diketahui memiliki deposit mineral langka karena merupakan wilayah otonomi Denmark.

Selain itu, Trump telah dikenal sangat “ngebet” dengan gagasan bahwa Greenland harus dimiliki Amerika Serikat; dia bahkan telah mengirim salah seorang anaknya ke Greenland untuk bertemu dengan pemimpin lokal.

Pemerintah Paman Sam mungkin menginginkan Greenland dan Ukraina sebagai sumber mineral penting di masa depan, karena deposit mineral langka ini masih jarang diperiksa karena tahap ekstraksinya masih terbatas.

Kanada, seperti Ukraina dan Greenland, memiliki cadangan mineral langka selain Ukraina dan Norwegia. Trump telah mengolok-olok Kanada sebagai “Negara Bagian ke-51 AS” dan beberapa kali menyebut Perdana Menteri Kanada sebagai hanya “gubernur”.

 

Mungkin bagi banyak orang, itu hanyalah tindakan keeksentrikan yang sering ditunjukkan Trump. Namun, penting untuk diperhatikan karena beberapa wilayah memiliki cadangan mineral yang langka, yang membuat banyak orang percaya bahwa AS sebenarnya mengincar sumber daya alam.

Dominasi Tiongkok

China adalah produsen unsur mineral langka terbesar di dunia, dan sekitar 70-80 persen produksi logam tanah jarang (LTJ) dunia berasal dari China. Ini membuat AS khawatir untuk segera memiliki atau menambang di wilayah yang memiliki banyak mineral langka.

Sebagian besar orang tahu bahwa Brasil, India, Australia, Vietnam, dan Rusia memiliki cadangan logam tanah jarang yang besar setelah China. Bahkan Rusia telah meningkatkan kapasitas produksinya dalam beberapa tahun terakhir, meskipun masih tertinggal dibandingkan China.

Di pasar logam tanah jarang global, China, berkat cadangan dan kemampuan produksi mineral langka, adalah negara paling berpengaruh.

 

Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah mineral yang terdiri dari 17 unsur kimia yang langka dan sangat berharga. Beberapa unsur LTJ termasuk Scandium (Sc), Lanthanum (La), Cerium (Ce), Praseodymium (Pr), Neodymium (Nd), Promethium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu), Gadolinium (Gd), dan Terbium (Tb).

Karena revolusi teknologi di bidang elektronik berteknologi tinggi, kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pertahanan di abad kedua puluh satu, LTJ menjadi lebih penting. Sebagai contoh, munculnya ponsel pintar, tablet, dan laptop telah meningkatkan permintaan untuk lantanum, neodymium, dysprosium, dan unsur tanah jarang lainnya. Ini karena unsur-unsur ini merupakan bagian penting dari magnet permanen yang digunakan pada hard drive, layar, dan speaker.

Neodymium juga digunakan dalam magnet permanen motor listrik, dan disprosium meningkatkan kinerja magnet pada suhu tinggi. Oleh karena itu, penting untuk turbin angin dan kendaraan listrik. Karena magnet dan katalis LTJ sering digunakan untuk membuat perangkat bertenaga, ringan, dan hemat energi, miniaturisasi atau pengecilan berbagai perangkat elektronik membuat LTJ lebih penting.

Sistem militer yang sangat maju

Selain itu, peningkatan penggunaan LTJ dalam bidang pertahanan suatu negara sangat penting. Banyak sistem militer yang sangat canggih, seperti sistem panduan, mesin jet, rudal, radar, dan peralatan komunikasi, bergantung pada LTJ untuk kinerja yang optimal.

Salah satu contohnya adalah pesawat nirawak atau drone, yang semakin marak digunakan dan merupakan alat penting dalam konflik di seluruh dunia (lihat konflik Rusia-Ukraina, di mana pasukan Rusia menggunakan drone untuk membunuh berbagai peralatan kemiliteran yang diberikan negara-negara Barat kepada Ukraina).

Karena digunakan dalam magnet berperforma tinggi, LTJ seperti neodymium dan dysprosium adalah unsur tanah jarang yang paling berpengaruh dalam pembuatan drone.

Neodymium digunakan untuk membuat magnet permanen berkekuatan tinggi, yang sangat penting untuk pengoperasian motor yang efisien karena membantu drone mencapai kinerja dan kekuatan yang mereka butuhkan.

Disporium juga sering digunakan untuk membuat magnet berperforma tinggi, seperti yang digunakan pada motor drone. Kemampuan magnet untuk mempertahankan kekuatan pada suhu tinggi sangat penting untuk motor yang mengalami pembangkitan panas tinggi.

Ada magnet berkinerja tinggi yang dihasilkan oleh mineral tanah jarang ini. Mineral ini dapat membuat pesawat nirawak lebih ringan, yang penting untuk mobilitas dan daya tahan di udara.

Pastinya manusia tidak dapat menghentikan kemajuan teknologi. Namun, sangat penting untuk berhati-hati karena sangat penting bahwa berbagai pihak (khususnya negara adidaya) yang mengambil mineral langka itu tidak menggunakannya untuk membantu menghancurkan umat manusia sendiri.