Bagaimana Bulan Mempengaruhi Pasang Surut Bumi
Bulan memainkan peran penting dalam banyak fenomena alam di Bumi, salah satu yang paling signifikan adalah pasang surut air laut, yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan. Ini memengaruhi ekosistem pesisir dan aktivitas manusia seperti perikanan.
Ketika laut pasang, air naik ke atas pantai, memungkinkan kapal mengapung. Ketika laut surut, pinggir pantai mengering karena air menjauh dari daratan.
Setiap peristiwa pasang surut air laut memiliki kecepatan naik dan turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh kecepatan perubahan intensitas daya tarik gravitasi bulan dari satu sisi bumi ke sisi lain. Meskipun pasang surut terkadang disebabkan oleh gravitasi matahari, gravitasi bulan lebih kuat memengaruhi pasang surut karena posisi bulan lebih dekat terhadap bumi daripada posisinya terhadap bumi.
Secara umum, beberapa jenis pasang surut terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia. Mengutip buku Fundamental Oseanografi oleh Defri Yona dkk, berikut adalah beberapa jenis pasang surut yang paling umum:
1. Pasang Purnama (Spring Tide): Pasang surut purnama terjadi ketika bulan purnama dan dipengaruhi oleh gravitasi bulan. Kondisi ini terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus lurus (deklinasi 0 derajat atau 360 derajat). Tarikan gravitasi bulan meningkatkan pasang naik dan surut.
2. Pasang Perbani (Neap Tide): Kondisi ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya disebut pasang perbani. Bulan kuartit pertama dan ketiga mengalami kondisi ini.
Saat garis hubung titik-titik pusat bumi dan bulan tegak lurus satu sama lain, surut laut dengan tunggang minimum ini terjadi.
Kehidupan di Bumi sangat dipengaruhi oleh pasang surut, terutama bagi masyarakat pesisir dan ekosistem laut. Beberapa efek utama pasang surut termasuk pembuatan garam, berlayar, dan berlabuh di dermaga yang dangkal.