Bumi Makin Penuh Tapi Pertumbuhan Populasi Menurun, Ini Sebabnya
February 26, 2025Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan populasi dunia benar-benar terhenti. Bahkan, populasi diperkirakan telah mencapai puncaknya di banyak negara, dan akan terus menurun sekarang hingga akhir abad ini.
Pada 2024, Bumi mencapai tonggak sejarah baru dengan menjadi rumah bagi delapan miliar manusia. Namun, menurut perkiraan PBB terbaru, kini semuanya melambat secara signifikan, dengan hanya dua miliar lagi diperkirakan akan bertambah selama 60 tahun ke depan.
Pada suatu waktu di 2080-an, jumlah warga Bumi diprediksi akan mencapai 10,3 miliar, sebelum turun menjadi 10,2 miliar pada akhir abad ini. Para ahli kini berpendapat, ada peluang sebesar 80% bahwa populasi dunia akan mencapai puncaknya sebelum 2100.
Namun, satu dekade yang lalu, peluang terjadinya hal itu diperkirakan hanya 30%, dengan beberapa model memperkirakan populasi global akan mencapai lebih dari 12 miliar pada 2100. Sebagian besar, perubahan kecepatan ini dapat dijelaskan oleh penurunan drastis dalam hal tingkat kesuburan, yang mengacu pada jumlah bayi yang dilahirkan oleh setiap wanita dewasa.
Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan populasi dunia benar-benar terhenti. Bahkan, populasi diperkirakan telah mencapai puncaknya di banyak negara, dan akan terus menurun sekarang hingga akhir abad ini.
Pada 2024, Bumi mencapai tonggak sejarah baru dengan menjadi rumah bagi delapan miliar manusia. Namun, menurut perkiraan PBB terbaru, kini semuanya melambat secara signifikan, dengan hanya dua miliar lagi diperkirakan akan bertambah selama 60 tahun ke depan.
Pada suatu waktu di 2080-an, jumlah warga Bumi diprediksi akan mencapai 10,3 miliar, sebelum turun menjadi 10,2 miliar pada akhir abad ini. Para ahli kini berpendapat, ada peluang sebesar 80% bahwa populasi dunia akan mencapai puncaknya sebelum 2100.
Faktanya, hampir seperlima dari semua negara kini memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah, yang berarti terdapat kurang dari 1,4 kelahiran hidup per wanita. Lebih penting lagi, kelompok ini mencakup China, yang hingga saat ini merupakan negara dengan populasi terpadat di dunia.
Bersama dengan Rusia, Jepang, dan lebih dari 60 negara lainnya, China kini telah melampaui puncaknya dan sedang mengalami penurunan. Antara sekarang hingga 2054, populasi di negara-negara ini diperkirakan akan menurun sekitar 14%.
Meskipun ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat kesuburan, diperkirakan bahwa penurunan yang meluas ini sebagian besar dapat dijelaskan oleh fenomena yang dikenal sebagai transisi demografi, yakni masa ketika perempuan cenderung memiliki lebih sedikit bayi karena negara-negara menjadi semakin terindustrialisasi.
Dalam masyarakat seperti itu, perempuan memiliki lebih banyak peluang karier dan karena itu sering memilih untuk memulai keluarga di usia yang lebih tua. Hal ini juga berarti berkurangnya kebutuhan memiliki keluarga besar yang menggarap tanah, dan berarti pula lebih sedikit bayi yang lahir.
Jika dikombinasikan dengan harapan hidup yang terus meningkat, penurunan tingkat kesuburan ini memiliki kapasitas untuk secara mendasar mengubah susunan demografis suatu populasi, dengan orang yang lebih tua sekarang mewakili bagian yang lebih besar dari keseluruhan.