Denpasar — Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang menyebabkan 69 bencana, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali dari 3 hingga 9 Februari 2025. Ini menyebabkan empat orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, dan kerugian diperkirakan sebesar Rp 934 juta.
Pohon Tumbang Mengakibatkan Kematian

I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Sekretaris BPBD Bali, menjelaskan 40 kasus pohon tumbang yang terjadi di berbagai kabupaten/kota Bali. Berikut rinciannya:

Karanasem memiliki 12 titik, Buleleng 4 titik, Bangli 15 titik, Gianyar memiliki 1 titik, Jembrana memiliki 3 titik, Tabanan memiliki 1 titik, Badung memiliki 2 titik, dan Denpasar memiliki 2 titik.
Empat orang meninggal dunia dalam insiden tersebut, dan kerugian mencapai Rp 572 juta.

Tanah Longsor dan Kerusakan Infrastruktur: Di tiga kabupaten, 19 titik tanah longsor dilaporkan terjadi:

Karanasem sejauh 1 titik, Buleleng sejauh 13 titik, dan Bangli sejauh 5 titik.
Meskipun tidak ada korban jiwa, longsor mengakibatkan kerugian sebesar Rp 283 juta.

Selain itu, lima titik di mana tembok jebol terjadi:

Karanasem memiliki tiga titik, dan Buleleng memiliki dua titik.
Tembok jebol diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp 35 juta. Kerusakan tambahan termasuk atap dan dapur roboh di Jembrana senilai Rp 13 juta, dan senderan jebol di Buleleng senilai Rp 6 juta.

Banjir dan Gangguan Fasilitas Umum: Banjir terjadi di satu lokasi di Buleleng, menyebabkan kerugian sekitar Rp 25 juta. Pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan pada beberapa ruas jalan dan jaringan listrik dan internet.

Imbauan BPBD Bali: BPBD Bali meminta masyarakat untuk lebih siap untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi karena curah hujan yang tinggi.

“Warga diimbau untuk mewaspadai potensi genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” ujar Teja, Senin (10/2/2025), merujuk pada peringatan dini cuaca dan iklim dari BMKG.

BPBD Bali juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam penanganan bencana.

“Kami upayakan penanganan secepat mungkin dengan kolaborasi. Saat penanganan, kami pasti mengajak tim PLN, PU, Dishub, TNI/Polri, dan pihak terkait sesuai kondisi lapangan,” pungkasnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *