Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim memiliki status yang naik ke level IV/Awas.
March 20, 2025Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki status aktivitas yang ditingkatkan ke Level IV (Awas).
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan dalam pernyataan yang diberikan di Labuan Bajo, Kamis (20/3) malam, bahwa kegempaan vulkanik semakin meningkat pada tanggal 20 Maret 2025, dengan kegempaan mencapai 117 kali sampai pukul 18.00 WITA.
Selain itu, ia menyatakan bahwa selama pengamatan dari 13 hingga 20 Maret 2025, ia menyaksikan berbagai jenis gempa, termasuk 55 gempa letusan, 176 gempa hembusan, 67 gempa harmonik, satu gempa tornillo, lima gempa frekuensi rendah, satu gempa vulkanik dangkal, 83 gempa vulkanik dalam, 13 gempa tektonik lokal, 46 gempa tektonik jauh, dan tiga getaran banjir. Selain itu, ada satu gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm.
Pengamatan visual selama periode tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Male. Tinggi kolom erupsinya rata-rata berkisar antara 1000 dan 2500 meter.
Selama periode ini, gempa hembusan tetap sama dengan tekanan yang lemah hingga sedang. Sinar api di puncak terakhir kali terlihat pada tanggal 13 Maret 2025, dan sampai laporan ini dibuat, sinar itu tidak terlihat.
Dia mengatakan, “Ini menunjukkan bahwa material pijar masih belum terdorong ke arah permukaan.”
Selain itu, dia menjelaskan bahwa asap hembusan di sekitar pun cak cenderung tipis-tebal di sisi barat laut, dan tipis di sisi timur laut dan barat daya.
Adanya zona alterasi, atau zona lemah, menyebabkan asap solfatara keluar dari area tersebut. Berpotensi terjadi erupsi langsung searah di wilayah ini. Ini dapat terjadi ke arah barat laut-timur laut dan barat daya dari Gunung Lewotobi Male.
Selain itu, getaran banjir meningkat selama periode ini seiring dengan peningkatan intensitas hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Material yang dikeluarkan dari hasil erupsi yang terendapkan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dapat berubah menjadi lahar saat hujan lebat.
pada 19 Maret 2025 terekam micro tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm. Ini menunjukkan bahwa magma sedang bergerak menuju permukaan, yang dapat memengaruhi tinggi erupsi pada 15 Maret 2025.
Hasil analisis dan pertimbangan menyeluruh dari pengawasan instrumental dan visual menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki. Akibatnya, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level I (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) pada 25 Maret 2025 pukul 22.30 WITA.
Dia menyatakan bahwa Badan Geologi menyarankan agar orang-orang di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di sekitar radius 7 kilometer dan 8 kilometer barat daya dan timur laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki karena kenaikan status tersebut.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Mereka juga diminta untuk menghindari mempercayai informasi dari sumber yang tidak jelas.
Jika terjadi hujan yang intens, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Male diminta untuk mewaspadai banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Male. Ini terutama berlaku untuk wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, KIlatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Orang-orang di komunitas yang terkena dampak hujan abu Gunung Lewotobi diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk mencegah efek abu vulkanik pada sistem pernafasan mereka.