Ilmuwan Meminta Rekayasa Bumi Karena Gletser Kiamat Cair Lebih Cepat
Sekelompok ilmuwan terkemuka dari berbagai institut penelitian dunia baru saja menerbitkan laporan mengejutkan tentang percepatan pencairan gletser di Antartika dan Greenland. Temuan mereka menunjukkan bahwa kecepatan pencairan telah melampaui prediksi terburuk model iklim sebelumnya, mendorong seruan mendesak untuk mempertimbangkan solusi rekayasa bumi.
Data satelit terbaru mengungkapkan bahwa gletser “Kiamat” Thwaites di Antartika mencair 50% lebih cepat dibanding proyeksi lima tahun lalu. Jika tren ini berlanjut, kenaikan permukaan laut global bisa mencapai satu meter pada 2100, mengancam keberadaan kota-kota pesisir di seluruh dunia.
Menghadapi situasi kritis ini, para ilmuwan mengusulkan implementasi teknik rekayasa bumi, termasuk Solar Radiation Management (SRM) – penyemprotan partikel reflektif ke atmosfer untuk memantulkan sebagian radiasi matahari kembali ke angkasa. Proposal kontroversial lainnya melibatkan penguatan lapisan es menggunakan struktur buatan dan pompa air raksasa.
“Kita telah melewati titik di mana pengurangan emisi saja cukup,” ujar Dr. Sarah Chen, peneliti utama dari Institut Perubahan Iklim Global. “Rekayasa bumi mungkin berisiko, tapi konsekuensi tidak melakukan apa-apa jauh lebih mengerikan.”
Proposal ini memicu perdebatan sengit di komunitas ilmiah. Pendukung berpendapat bahwa situasi darurat membutuhkan tindakan drastis, sementara kritikus memperingatkan potensi dampak tak terduga terhadap pola cuaca global dan ekosistem.
Sementara diskusi berlanjut, pemerintah berbagai negara mulai mempertimbangkan opsi rekayasa bumi dalam strategi adaptasi iklim mereka. PBB telah membentuk kelompok kerja khusus untuk mengevaluasi keamanan dan kelayakan berbagai proposal yang diajukan.
Terlepas dari kontroversi, satu hal yang disepakati semua pihak: waktu untuk bertindak semakin sempit. Pencairan gletser tidak hanya mengancam kenaikan permukaan laut, tetapi juga berpotensi memicu pelepasan metana dari permafrost dan perubahan arus laut global yang dapat memperparah krisis iklim.
Leave a Reply